SOLAR CHARGE CONTROLLER
1. Pengertian Solar
Charger Controller
Solar charge controller adalah charger
baterai yang disuplai dari panel surya / fotovoltaik. Kit elektronik ini
berfungsi untuk mengatur arus dari panel surya ke
dalam baterai. Kit ini memiliki fitur yang lengkap dan pengoperasian
yang mudah dengan satu potensiometer untuk
pengaturan tegangan mengambang / floating
voltage, dan kompensasi suhu ruang otomatis, sehingga masa
pakai baterai akan lebih lama. Dilengkapi juga dioda untuk proteksi kutub
terbalik.
Rangkaian ini memiliki kelebihan dalam hal efisiensi, kesederhanaan, dan kehandalan. Sebuah sistem
tenaga surya menengah dapat dibangun dengan rangkain
ini, sebuah panel surya 12V (nominal) yang mampu menyediakan
arus 100mA sampai 20Amp, dan sebuah
baterai yang memiliki kapasitas dari 60AH sampai
400AH. Gambar dibawah ini menunjukkan ilustrasi sistem tenaga
surya sederhana.
Salah satu hal penting yang perlu
diperhatikan adalah untuk
mencocokkan kapasitas panel surya dengan amp-jam rating baterai(C). Sebuah
baterai memiliki pengisian maksimum sebesar C/10, sehingga baterai
dengan kapasitas 60AH harus dihubungkan dengan panel
surya tidak lebih dari 6 amp. Dianjurkan untuk
memeriksa lembar data produsen baterai untuk
menemukan muatan maksimum yang diijinkan, kemudian
pilih panel surya yang tidak melebihi nilai
tersebut. Di sisi lain, jika arus keluaran panel
surya terlalu rendah, baterai mungkin tidak pernah terisi
penuh. Dengan perubahan beberapa bagian, rangkain ini dapat
bekerja sebagai charge controller untuk tegangan
kerja 24V/15A.
Rangkaian ini juga dapat dimodifikasi
untuk kapasitas yang lebih besar. Gambar rangkaian di atas mengilustrasikan
untuk kapasitas 60Ampere. Untuk desain PCB, untuk rangkaian ini telah
tersedia pcb kualitas hobi yang dapat anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan
listrik mandiri anda.
Aplikasi sistem tenaga surya dapat anda
terapkan misalnya pada sistem penerangan lampu jalan raya. Anda dapat
menggunakan lampu led beriluminasi tinggi / High Power LED untuk mendapatkan
efisiensi energi yang lebih besar.
Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik
yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge
controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian - karena batere sudah
'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya / solar cell. Kelebihan
voltase dan pengisian akan mengurangi umur baterai.
Solar charge
controller menerapkan teknologi Pulse width modulation (PWM) untuk
mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai ke
beban. Panel surya / solar cell 12 Volt
umumnya memiliki tegangan output 16 - 21 Volt. Jadi tanpa solar charge
controller, baterai akan rusak
oleh over-charging dan ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada
tegangan 14 - 14.7 Volt.
2. FUNGSI SOLAR CHARGE CONTROLLER
Beberapa
fungsi detail dari solar charge controller adalah sebagai berikut:
- Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan overvoltage.
- Mengatur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak 'full discharge', dan overloading.
- Monitoring temperatur baterai
Untuk
membeli solar charge controller yang harus diperhatikan adalah:
- Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC
- Kemampuan (dalam arus searah) dari controller. Misalnya 5 Ampere, 10 Ampere, dsb.
- Full charge dan low voltage cut
Seperti yang telah disebutkan di atas solar
charge controller yang baik biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi kapasitas baterai. Bila baterai sudah penuh
terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel surya / solar cell berhenti.
Cara deteksi adalah melalui monitor level tegangan batere. Solar charge controller
akan mengisi baterai sampai level tegangan tertentu, kemudian apabila level
tegangan drop, maka baterai akan diisi kembali.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1
input ( 2 terminal ) yang terhubung dengan output panel surya / solar cell, 1 output (
2 terminal ) yang terhubung dengan baterai / aki dan 1 output ( 2 terminal )
yang terhubung dengan beban ( load ). Arus listrik DC yang berasal dari
baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya karena biasanya ada 'diode
protection' yang hanya melewatkan arus listrik DC dari panel surya /
solar cell ke baterai, bukan sebaliknya.
Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari
1 sumber daya, yaitu bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal
dari tenaga angin ataupun mikro hidro. Di pasaran sudah
banyak ditemui charge controller 'tandem' yaitu mempunyai 2 input yang berasal
dari matahari dan angin. Untuk ini energi yang dihasilkan menjadi
berlipat ganda karena angin bisa bertiup kapan saja, sehingga keterbatasan
waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari secara full, dapat disupport
oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin terpenuhi maka daya
listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi matahari.
3. Teknologi Solar Charge Controller
Ada dua
jenis teknologi yang umum digunakan oleh solar charge controller:
* PWM (Pulse
Wide Modulation), seperti namanya menggunakan 'lebar' pulse dari on dan off
elektrikal, sehingga menciptakan seakan-akan sine wave electrical form.
* MPPT
(Maximun Power Point Tracker), yang lebih efisien konversi DC to DC (Direct
Current). MPPT dapat mengambil maximun daya dari PV. MPPT charge controller
dapat menyimpan kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban ke dalam baterai, dan
apabila daya yang dibutuhkan beban lebih besar dari daya yang dihasilkan oleh
PV, maka daya dapat diambil dari baterai.
Kelebihan MPPT dalam ilustrasi ini: Panel surya / solar cell ukuran 120 Watt, memiliki
karakteristik Maximun Power Voltage 17.1 Volt, dan Maximun Power Current 7.02
Ampere. Dengan solar charge controller selain MPPT dan tegangan batere 12.4 Volt,
berarti daya yang dihasilkan adalah 12.4 Volt x 7.02 Ampere = 87.05 Watt.
Dengan MPPT, maka Ampere yang bisa diberikan adalah sekitar 120W : 12.4 V =
9.68 Ampere.
Teknologi yang sudah jarang digunakan, tetapi sangat
murah, adalah Tipe 1 atau 2 Stage Control, dengan relay ataupun transistor.
Fungsi relay adalah meng-short ataupun men-disconnect baterai dari panel
surya / solar cell.
4. Cara Kerja Solar Charge Controller
|
Solar
charge controller berfungsi untuk:
Charging
Mode Solar Charge Controller
|
Sensor Temperatur Baterai
Untuk
solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur
dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga
optimun dari usia baterai.
Apabila
solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan
dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.
Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode
ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge
ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna
untuk mencegah kerusakan dari baterai.
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusuntuk tegangan 24V bagaimana?
BalasHapus