DIODA GERMANIUM, DIODA SILIKON, DIODA ZENER
Dioda adalah alat elektronika dua-terminal,
yang hanya mengalirkan arus listrik dalam satu arah apabila nilai resistansinya
rendah. Bahan semikonduktor yang digunakan umumnya adalah silikon atau
germanium. Jika dioda dalam keadaan konduksi, maka terdapat tegangan drop kecil
pada dioda tersebut. Drop tegangan silikon 0,7 V; Germanium 0,3V.
Jenis Jenis Dioda
·
Dioda germanium (dibuat dari bahan germanium )
·
Dioda Silicon (dibuat dari bahan silicon )
·
Dioda Selenium (dibuat dari bahan selenium )
·
Dioda Zener / DZ (dibuat dari bahan silikon )
·
Dioda cahaya / LED (dibuat dari bahan galium, Arsenikum,
Pospor )
Kegunaan
Dioda
1. Dioda germanium digunakan pada
rangkaian detektor radio penerima.
2. Dioda silicon digunakan sebagai penyearah.
3. Dioda Zener digunakan untuk
penstabil tegangan pada pesawat catu daya, walaupun arus dan tegangan yang
masuk kerangkaian berubah-ubah. juga sering digunakan pada alat ukur potensial
yang bersisi ( Volt Meter ) dengan ukuran yang tepat dan akurat.
Dioda
germanium
mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Digunakan untuk rangkaian yg power
outputnya besar
3. Tahan terhadap tegangan tinggi max
500 volt
4. Tahan terhadap arus besar max 10
ampere
5. Tegangan yg hilang hanya 0,7 volt
saja.
Dioda
silikon
mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Sering di pakai dalam rangkaian
adaptor sebagai perata arus, dapat juga digunakan sebagai
saklar elektronik
3. Tahan terhadap arus besar max
sekitar 150 ampere
4. Tahan terhadap tegangan tinggi max
1000 volt
Dioda
zener
mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Bentuknya kecil
2. Sering digunakan sebagai catu daya ,
stabilisator tegangan dan lain sebagainya
3. Tahan pada tegangan max 0,7 sampai
11 volt
4. Hanya tahan pada arus kecil max
sekitar 1 miliampere sampai 50 mili ampere
5. Tegangan yg hilang pada suatu
penghantar hampir tidak ada
Karakteristik Dioda
Untuk mengetahui karakteristik dioda dapat dilakukan dengan
cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Dari
rangkaian percobaan dioda tersebut dapat di ukur tegangan dioda dengan variasi
sumber tegangan yang diberikan. Rangkaian dasar untuk mengetahui karakteristik
sebuah dioda dapat menggunakan rangkaian dibawah. Dari rangkaian pengujian
tersebut dapat dibuat kurva karakteristik dioda yang merupakan fungsi dari arus
ID, arus yang melalui dioda, terhadap tegangan VD, beda tegangan antara titik a
dan b.
Rangkaian Pengujian Karakteristik Dioda
Karakteristik
dioda dapat diperoleh dengan mengukur tegangan dioda (Vab) dan arus yang
melalui dioda, yaitu ID. Dapat diubah dengan dua cara, yaitu mengubah VDD. Bila
arus dioda ID kita plotkan terhadap tegangan dioda Vab, kita peroleh
karakteristik dioda. Bila anoda berada pada tegangan lebih tinggi daripada
katoda (VD positif) dioda dikatakan mendapat bias forward. Bila VD negatip
disebut bias reserve atau bias mundur. Pada diatas VC disebut cut-in-voltage,
IS arus saturasi dan VPIV adalah peak-inverse voltage. Bila harga VDD diubah,
maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita mempunyai karakteristik dioda
dan kita tahu harga VDD dan RL, maka harga arus ID dan VD dapat kita tentukan
sebagai berikut. Dari gambar pengujian dioda diatas dapat ditentukan beberapa
persamaan sebagai berikut :
Bila
hubungan di atas dilukiskan pada karakteristik dioda kita akan mendapatkan
garis lurus dengan kemiringan (1/RL). Garis ini disebut garis beban (load line)
seperti gambar berikut.
Karakteristik
Dioda Dan Garis Beban
Dari
gambar karakteristik diatas dapat dilihat bahwa garis beban memotong sumbu V
dioda pada harga VDD yaitu bila arus I=0, dan memotong sumbu I pada harga
(VDD/RL). Titik potong antara karakteristik dengan garis beban memberikan harga
tegangan dioda VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan mengubah harga VDD maka akan
mendapatkan garis-garis beban sejajar seperti pada gambar diatas. Bila VDD<0
dan |VDD| < VPIV maka arus dioda yang mengalir adalah kecil sekali, yaitu
arus saturasi IS. Arus ini mempunyai harga kira-kira 1 μA untuk dioda silikon.
DIODA
ZENER
Dioda
Zener
merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda
ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial
dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼
hingga 50 watt.
Gambar Kurva karakteristik Dioda
Zener
Titik breakdown dari suatu dioda
zener dapat dikontrol dengan memvariasi konsentrasi doping. Konsentrasi doping
yang tinggi, akan meningkatkan jumlah pengotoran sehingga tegangan zenernya
(Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya, dengan konsentrasi doping yang
rendah diperoleh Vz yang tinggi.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi
pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada
perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping
yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda
bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan
volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt
dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan
rangkaian setelah tegangan Zener.
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk
ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan
dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke
rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka
dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan
ke rangkaian atau beban.
Penerapan
dioda zener yang paling penting adalah sebagai regulator atau stabilizer
tegangan (voltage regulator). Rangkaian dasar stabilizer tegangan menggunakan
dioda zener dapat dilihat pada gambar dibawah. Agar rangkaian ini dapat
berfungsi dengan baik sebagai stabilizer tegangan, maka dioda zener harus
bekerja pada daerah breakdown. Yaitu dengan memberikan tegangan sumber (Vi)
harus lebih besar dari tegangan dioda zener (Vz).
Rangkaian Dasar
Stabilizer Dengan Dioda Zener
Pada
dioda zener terdapat nilai Izm (Arus zener maksimum) yang telah ditentukan oleh
pabrik dan arus zener tidak boleh melebihi Izm tersebut, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada dioda zener. RS adalah hambatan yang berfungsi
sebagai pembatas arus untuk rangkaian stabilizer tegangan. Apabila tegangan Vi
lebih tinggi dari Vz dan RL lebih besar dari RL minimum maka fungsi dari
stabilizer tegangan pada dioda zener dapat bekerja, oleh karena itu RL harus
lebih besar dari RLmin. RLmin dapat ditentukan pada saat VL = Vz sebagai
berikut.
Nilai RLmin ini
akan menjamin dioda zener bekerja secara konsisten.
Bila zener sudah
bekerja, berarti VL = Vz = konstan, dan dengan menganggap Vi tetap maka turun
tegangan pada RS (VR) juga tetap, yaitu :
Sehingga arus
yang mengalir pada RS dapat diketahui dengan :
Dan arus yang
mengalir pada dioda zener dapat ditentukan dengan :
Arus pada dioda
zener (Iz) tidak boleh melebihi nilai Izm yang telah ditentukan pabrik, untuk membatasi
arus zener ini dapat mengatur nilai RS dengan rumusan diatas.
sangat membantu
BalasHapusSangat Membantu
BalasHapusTrimakasih sangat membantu
BalasHapusTerima kasih, atas materinya
BalasHapus